TRI YULIANTI RESMI MENYANDANG GELAR DOKTOR

Selasa, 18 Juni 2019 - 11:26:45 WIB
Dibaca: 761 kali

Selasa, (2/4) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas 17 Agustus 1945 (FISIP UNTAG) Surabaya kembali menggelar Ujian Terbuka Doktor Ilmu Administrasi. Promovenda Dra. Tri Yulianti, M.Si. secara resmi menyandang gelar Doktor Ilmu Administrasi. Disertasi berjudul ‘Model Proses Inovasi Pembangunan Kampung Glintung RW 23 Kota Malang’ mengantarkannya meraih gelar Sangat Memuaskan. Ujian yang bertempat di Meeting Room gedung Graha Wiyata lt. 1 tersebut dipimpin langsung oleh Rektor UNTAG Surabaya-Dr. Mulyanto Nugroho, MM., CMA., CPA. Dalam disertasinya, Tri melakukan penelitian di Kampung Glintung RW 3, sebuah kampung padat penduduk di Kota Malang dan sering terjadi banjir di musim penghujan.

Tri menggambarkan bahwa jalanan di Kampung Glintung kumuh lantaran dipenuhi dengan sampah serta memiliki tingkat pengangguran dan kriminalitas yang tinggi. Menyikapi hal tersebut lembaga RW 23 dan warga Kampung Glintung sepakat untuk melakukan suatu inovasi dengan mewujudkan kampung dan sekaligus memecahkan masalah yang ada.  “Akhirnya setelah kesepakatan bersama terciptalah Glintung Go Green sebagai kampung berwawasan lingkungan berkelanjutan,” kata Tri. Dalam penelitian ini dirinya bertujuan untuk menganalisis pelaksanaan tahapan dalam inovasi dan faktor-faktor yang mempengaruhi pelaksanaan tahapan dalam proses inovasi serta menciptakan model pelaksanaan tahapan dalam proses inovasi.

Dalam proses penelitian ini Tri menemukan ada beberapa inovasi di Kampung 3G yaitu urban farming, gerakan menabung air (GEMAR), bank sampah, reforma agraria dan pembangkit listrik tenaga air (pico hydro). Wanita yang berprofesi sebagai Dosen FISIP UNTAG Surabaya ini menuturkan, “Inovasi dilaksanakan dan diterima oleh seluruh elemen masyarakat bergantung pada karakteristik inovasi dan kebutuhan warga sebagai penerima inovasi”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan proses inovasi di kampung 3G terdapat tahapan awal berupa identifikasi, mindset, rekonstruksi, konsultasi, inovasi dan kolaborasi, branding, edukasi dan komersialisasi serta publikasi dan replikasi.

Menurut Tri, dalam prosesnya pelaksanaan inovasi banyak mengalami kelemahan, “Misalnya penolakan warga atas pelaksanaan identifikasi sehingga perlu diubah mindset nya agar terlibat dalam pelaksaaan.” Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi pelaksanaan tahapan dalam proses inovasi pembangunan Kampung 3Gadalah kepemimpinan, sikap dan karakter, lingkungan, anggaran dan teknologi. “Kelima faktor ini dalam kenyataannya mempengaruhi pelaksanaan tahapan, sehingga perlu dibuat model baru yang sesuai untuk mewujudkan inovasi di Kampung 3G,” tutup Tri. (um/aep)

 

Sumber Berita: https://untag-sby.ac.id/web/beritadetail/tri-yulianti-resmi-menyandang-gelar-doktor.html



Untag Surabaya || FISIP Untag Surabaya || SIM Akademik Untag Surabaya|| Elearning Untag Surabaya